Dalam kelas Sistem Fungsional Bisnis 1 (SFB 1) saya pernah menerima sebuah materi tentang Etika Bisnis. Yang membuat saya amat ingat dengan materi tersebut karena Pak Apol memberitahukan suatu hal yang lumayan menyentil. Hal tersebut adalah 15 fungsi positif dari kemiskinan, dan berikut adalah daftarnya:
1. Orang miskin mau melakukan “pekerjaan kotor”.
2. Mereka mensubsidi langsung atau tidak aktivitas orang kaya.
3. Mereka mengkreasikan berbagai pekerjaan bagi sejumlah pekerja yang melayani orang miskin (adanya badan amal, yayasan sosial, dll).
4. Mereka memperpanjang kegunaan ekonomis sejumlah barang. Maksudnya, merekalah yang memakai barang-barang bekas yang sudah tidak lagi digunakan orang kaya.
5. Mereka bisa diasumsikan sebagai penyimpang.
6. Mereka bisa dinyatakan bernasib jelek, sehingga orang kaya bisa beramal padanya dan menimbulkan kepuasan hati si kaya.
7. Mereka menawarkan pada orang kaya partisipasi pengganti dalam perilaku menyimpang, contohnya jockey three in one.
8. Mereka menjamin status yang kaya, berkat mereka maka kita bisa mengatakan orang itu si kaya.
9. Mereka membantu meningkatkan mobilitas si kaya.
10. Mereka memberikan kontribusi terhadap kemampuan ekonomi sejumlah bisnis.
11. Mereka menampilkan beberapa fungsi budaya, menyediakan tenaga kerja murah untuk konstruksi.
12. Budaya “rendah” dikreasikan oleh si miskin dan diadopsi si kaya.
13. Mereka sebagai pemilih dan lawan parpol.
14. Mereka bisa digunakan untuk menyerap biaya ekonomi.
15. Kalangan miskin memainkan peranan penting dalam mengasah proses politik.
Dari poin-poin yang telah disebutkan tadi saya disimpulkan kalau menjadi miskin bukanlah hal yang merugikan sama sekali. Tetapi ingat, roda kehidupan harus terus berputar, sebagai orang miskin tetap harus berusaha untuk memperbaiki nasibnya agar lebih baik. Jika nantinya sukses maka dia akan membuka peluang kerja baru bagi orang-orang miskin setelahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar